2013, BI Prediksi Rupiah Menguat

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengakui dengan tingginya inflow pada 2013 akan membuat rupiah menguat. Arus modal asing yang masuk tersebut, nantinya akan tersalurkan dalam beberapa sektor.
"Jika memang begitu (masuk), iya pasti (menguat)," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, Hartadi Sarwono, di Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (13/11/2012).
Hartadi menambahkan, dalam beberapa bulan ke depan, akan ada inflow lantaran masih bermasalahnya ekonomi Amerika Serikat (AS) pascakebijakan quantitive easing tahap III.
"Apabila inflow semakin banyak, bisa dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi jangka panjang. Tapi dalam jangka menengah-pendek, kelebihan likuiditas yang belum bisa dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi, harus diserap oleh BI," jelas dia.
Oleh karena itu, kelebihan likuditas ini berpotensi menimbulkan hot money. Kondisi ini sangat berbahaya, jika nantinya ada reversel, dan terjadi capital outflow secara masif. Karenanya, dia mengungkapkan fungsi bank sentral untuk menyerap kelebihan likuditas ini harus ditingkatkan.
Namun, dia belum dapat memastikkan kapan aliran dana tersebut dapat terjadi. "Karena ketidakpastian masih ada, Kita melihat AS setelah Obama sendiri seperti apa? Fiscal cliff ini akan seperti apa? Kita tidak tahu. Jadi memang sulit memperkirakan itu," katanya.
"Tapi kelebihan likuiditas harus bisa diabsorb ke BI sehingga tidak membahayakan perekonomian yang stabil," tukas dia.
0 Response to "2013, BI Prediksi Rupiah Menguat"
Posting Komentar